PSIKOLOGI
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Perkembangan
1.
Seiferd dan Haffnung (1994)
berpendapat :
Long-term changes in a person
growth feelings patterns of thingking, and motor skills.
Dalam
waktu yang lama akan merubah seseorang pola pikirnya, hubungan sosialnya, dan
perilakunya.
2.
Chaplin (2002)
1. Perubahan
yang berkesinambungan dan progresif dalam organisme dari lahir sampai mati.
2. Pertumbahan
3. Perubahan
dalam bentuk dan dalam integrasi dari bagian-bagian jasmaniah ke dalam
bagian-bagian fungsional.
4. Kemunculan
pola-pola asasi yang tidak di pelajari
3.
Reni Akbar Hawadi (2001)
Perkembangan
secara luas menunjuk pada keseluruhan proses perubahan dari potensi yang
dimiliki individu dan tampil dalam kualitas kemampuan sifat dan ciri-ciri yang
baru.
4.
F.J. Monks dkk (2001)
Suatu
proses ke arah yang lebih sempurna dan tidak begitu saja dapat diulang kembali.
Kesimpulan
makna perkembangan.
Perkembangan
tidaklah terbatas pada pengertian pertumbuhan yang semakin membesar, melainkan
di dalamnya juga terkandung serangkaian perubahan yang berlangsung secara terus
menerus dan bersifat tetap dan fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah yang
dimiliki individu menuju ke tahap kematangan melalui pertumbungan, pemasakan
dan belajar.
Pertumbuhan
1.
Chaplin (2002)
Pertumbungan
sebagai satu pertambahan dalam ukuran dan bagian-bagian tubuh.
2.
A. E. Sinalungan (1997)
Perubahan
kuantitatif yaitu yang dapat dihitung atau diukur seperti panjang atau berat
tubuh.
3.
Ahmad Thontowi (1993)
Pertumbuhan
sebagai perubahan jasad yang meningkat dalam ukuran sebagai akibat dari adanya
perbanyakan sel-sel.
Kesimpulan
Istilah pertumbuhan
dalam kontek perkembangan merujuk perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif
yaitu peningkatan dalam ukuran dan struktur seperti pertumbuhan badan, kaki,
kepala, jantung dll.
Variasi individual
peserta didik
1.
Dalam perspektif psikologis, peserta
didik adalah individu yang sedang berada dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan baik fisik maupun psikis menurut fitrahnya masing-masing.
2.
Dalam Perspektif Undang-undang system
pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 4 peserta didik diartikan
sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses
pendidikan pada jalur jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Kesimpulan
1.
Peserta didik yang memiliki potensi
fisik dan psikis
2.
Individu yang sedang berkembang
3.
Individu yang membutuhkan bimbingan
individual dan perlakuan manusiawi
4.
Individu yang memiliki kemampuan untuk
mandiri.
Teori
– Teori Psikologi tentang Hakikat peserta didik
1.
Pandangan Psikodinamika
Menjelaskan
hakikat perkembangan tingkah laku manusia
Pelopornya
Segmund Freud (1856-1939)
v Menurut
teori ini (teori psikoanalitis) tingkah laku manusia merupakan hasil tenaga yang
beroperasi di dalam pikiran. Menurut teori ini tingkah manusia lebih di
tentukan dan dikontrol oleh kekuatan psikologis, naluri-naluri irrasionil
(terutama naluri menyerang dan naluri seks) yang memang ada sejak semula pada
setiap individu. Segmun Freud membagi kepribadian manusia ada tiga, id, ego dan
superego. Id adalah dunia instings (lapar, haus, seks dan agresi) id bekerja
mengikuti prinsip kesenangan (pleasure principle) hal ini di operasikan pada
dua proses.
1. Refleksi
/ reaksi otomatis seperti bersin, berkedip.
2. Berpikir
primer (primary process thingking) seperti orang lapar membayangkan makanan.
Fungsi
Utama Ego
1. Menahan
penyaluran dorongan
2. Mengatur
desakan dorongan-dorongan sampai pada kesadaran
3. Mengarahkan
suatu perbuatan agar mencapai tujuan.
4. Berpikir
logis
5. Menggunakan
pengalaman-pengalaman, emosi dan kecewa.
Perbedaan
id dan ego
1. Id
hanya mengenal realitas subjektif jiwa
2. Ego
membedakan antara hal-hal yang terdapat dalam batin dengan hal-hal yang
terdapat di dunia luar.
Perhatian
superego adalah memutuskan sesuatu apakah benar atau salah
Fungsi
superego adalah memutuskan sesuatu apakah benar atau salah
Fungsi
superego
1. Sebagai
hati nurani / penjaga moral internal
2. Merintangi
impuls-impuls id terutama impuls-impuls seksual dan agresi
3. Mendorong
ego untuk tujuan-tujuan realistis dengan tujuan-tujuan moralis
4. Menentukan
cita-cita mana yang akan di perjuangkan.
5. Mengajar
kesempurnaan
Pandangan
behavirostik
Penemunya
John B. Watson (1878-1958)
Perspektifnya
: berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia.
Pendapat
Skiner
Tingkah
laku manusia merupakan hasil dari pembawaan genetik dan pengaruh lingkungan
atau situsional.
Pandagan
Humanistik
Carl
Rogers dan Abraham Moslow menyatakan :
Tingkah
laku manusia tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konflik-konflik yang
tidak di sadari maupun sebagai hasil pengkondisian
Teori Kebutuhan
Pandangan
Abraham Moslow
Manusia
mempunyai kecenderungan-kecenderungan untuk mencapai kebutuhan-kebutuhan
sehinggah penuh makna.
Manusia
adalah makhluk yang tidak pernah puas, dalam bahasa arab manusia adalah Hayawanun Naatiqun.
Teori
hirarki kebutuhan (hierarchy of need)
Teori
ini system yang digunakan pemenuhan pada kebutuhan yang pertama baru yang
keduanya dan seterusnya.
Mc
Clleland membedakan jenis kebutuhan :
1. Need
for achievement (kebutuhan untuk berprestasi)
Kebutuhan untuk bersaing atau melampaui
standar-standarnya.
Ciri-cirinya :
1.
Menyenangi situasi yang memikul tanggungjawab pribadi.
2.
Menyenangi feed back.
3.
Menentukan tujuan prestasinya
4.
Berusaha melakukan sesuatu dengan cara yang baru dan kreatif.
5.
Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
2. Need
for power (kebutuhan untuk berkuasa)
Suatu kebutuhan untuk member kesan agar
dianggap kuat / berkuasa.
1.
Sangat aktif dimana berada
2.
Sangat peka pribadinya
3.
Senang menjadi anggota suatu organisasi
4.
Senang menolong orang lain.
3. Need
for affiliation (kebutuhan untuk beraffiliasi)
Kencenderungan dari beberapa individu
untuk mencari atau menjalankan hubungan persahabatan dengan orang lain tanpa
memandang status
Ciri-cirinya
1. Lebih
senang berkumpul
2. Sering
berhubungan dengan orang lain
3. Lebih
memperhatikan aspek pribadi yang ada pekerjaan dari pada aspek-aspek tugas
4. Mencari
kesepakatan dengan orang lain
5. Lebih
aktif melakukan pekerjaan dalam suasana kooperatif.
Kebutuhan
dasar manusia
Menurut
teori hierarchi kebutuhan (moslow) ada lima :
1. Kebutuhan-kebutuhan
fisikologis
2. Kebutuhan
akan rasa aman/tenteram
3. Kebutuhan
kasih sayang
4. Kebutuhan
penghargaan diri
5. Kebutuhan
perwujudan diri.